Motivasi: Berhenti Berusaha dan Izinkan Kemudahan
Motivasi: Berhenti Berusaha dan Izinkan Kemudahan
Ubah Sikap dengan Mengatur Irama Hidup
Apa sesungguhnya yang membuat seseorang termotivasi untuk melakukan sesuatu?
Di pagi hari saat Anda baru membuka mata, barangkali sempat hinggap
rasa malas untuk pergi ke kantor. Tapi sebaliknya saat Anda menyalurkan
hobi rasanya selalu ada semangat dan motivasi untuk melakukannya.
Intinya motivasi timbul saat kita menyukai apa yang kita kerjakan.
Ada energi yang bekerja tanpa rasa lelah dan pamrih. Kebalikannya,
motivasi bisa turun dan bahkan hilang ketika kita mulai bosan, lelah dan
sebal terhadap apapun yang kita kerjakan.
Biasanya kita merasa termotivasi saat ada tantangan untuk mengerjakan sesuatu yang baru. Bila atasan di kantor memberi Anda tugas baru yang menantang, Anda merasa tergerak untuk mencari ide dan solusi untuk menyelesaikan. Namun pada saat Anda menemukan hambatan seringkali timbul rasa pesimis dan motivasi cenderung turun.
Biasanya kita merasa termotivasi saat ada tantangan untuk mengerjakan sesuatu yang baru. Bila atasan di kantor memberi Anda tugas baru yang menantang, Anda merasa tergerak untuk mencari ide dan solusi untuk menyelesaikan. Namun pada saat Anda menemukan hambatan seringkali timbul rasa pesimis dan motivasi cenderung turun.
Tentunya kita semua pernah mengalami naik turunnya motivasi. Saat
semangat hadir, rasanya apapun bisa kita kerjakan. Namun seringkali kita
tidak bisa menghindar dari emosi negatif ketika dihadapkan pada
persoalan yang membuat mental kita turun.
Yang ingin kita lakukan bukanlah berusaha sekuat tenaga untuk tetap termotivasi. Alasan pertama, sederhana saja, karena hal itu susah dikerjakan. Kedua, kita ingin mengerti apa sesungguhnya yang membuat mental kita turun dan menampilkan sikap untuk tidak larut kedalamnya.
Yang ingin kita lakukan bukanlah berusaha sekuat tenaga untuk tetap termotivasi. Alasan pertama, sederhana saja, karena hal itu susah dikerjakan. Kedua, kita ingin mengerti apa sesungguhnya yang membuat mental kita turun dan menampilkan sikap untuk tidak larut kedalamnya.
Mengubah Sikap
Hidup
kita penuh dinamika. Kita bekerja, punya keluarga, dan berteman. Emosi
kita dalam keseharian mungkin naik turun, demikian juga motivasi. Hidup
dengan motivasi bukan berarti selalu harus berpikir positif setiap
waktu. Ada saat dimana kita ingin mengizinkan diri kita “tidak
termotivasi” dan berhenti sejenak sambil menyadari apa sesungguhnya yang
membuat motivasi kita turun.
Barangkali apa yang saya tulis disini agak berbeda dengan pandangan
umum tentang motivasi. Saya pribadi percaya bahwa usaha keras untuk
tetap termotivasi hanya membuat diri Anda lelah. Berhenti berusaha dan
izinkan diri Anda untuk menerima. Didalam penerimaan itulah justru Anda
menyadari kembali apa tujuan Anda dan menentukan sikap apa yang
sebaiknya Anda tampilkan.
Mengatur Irama
Dalam dinamika hidup yang Anda ingin lakukan adalah mengatur irama
sehingga Anda bisa menerima keberhasilan, kegagalan, kemudahan dan
kesulitan apa adanya tanpa penilaian apapun. Dalam praktek sehari-hari,
Anda bisa mengatur irama dengan mengelola waktu kerja, istirahat, dan
bermain. Izinkan diri Anda untuk melupakan aktititas rutin dan melakukan
sesuatu yang benar-benar Anda suka. Ini akan membuat tubuh Anda rileks
dan termotivasi untuk berkarya.
Atur juga emosi Anda dengan mengizinkan perasaan positif dan negatif
menyatu dalam hidup Anda. Sama seperti Anda membiarkan siang dan malam
silih berganti. Tidak ada satu yang lebih baik daripada yang lain.
Dua-duanya merupakan bagian dari hidup Anda. Saat emosi negatif hadir,
izinkan dan terima itu sebagai bagian hidup Anda. Dengan demikian Anda
mengambil alih kendali hidup Anda dan dengan mudah Anda bisa merelakan
emosi negatif tersebut untuk pergi.
Kesimpulannya, untuk menjaga motivasi dimulai dengan menerima
dinamika hidup apa adanya dan tentukan sikap terbaik yang membawa
manfaat bagi tercapainya tujuan Anda. Tidak perlu berusaha keras, cukup
mengatur irama dan fleksibel terhadap segala kemungkinan.
Komentar
Posting Komentar