Mengubah Nasib dengan Anatomi Berpikir
Mengubah Nasib dengan Anatomi Berpikir
By Al Falaq ArsendatamaKeputusan Anda Menciptakan Garis Hidup
Salah seorang teman di Facebook pernah punya status yang bunyinya
“Kemana pun gw pergi kenapa masalah selalu ngikuti?” Status diatas
jelas-jelas menggambarkan suasana hatinya yang galau. Kemana pun ia
pergi kok selalu ada saja masalah. Nah apakah Anda tahu jawabannya?
Seorang
teman yang lain bercerita setiap hari Selasa ia selalu mengalami nasib
sial. Entah mobilnya ditabrak motor, kartu ATM tertelan, atau mood
berantakan. Selalu saja ada hal-hal diluar dugaan yang terjadi di hari
itu. Apakah ini karma atau nasib buruk?
Keputusan Anda Menciptakan Garis Hidup
Saya
ingin mengajak Anda untuk merenung sejenak sambil mengingat masa lalu.
Keputusan-keputusan apa saja yang membuat diri Anda menjadi orang
seperti sekarang ini? Dari serangkaian keputusan di masa lalu, beberapa
diantaranya adalah keputusan penting yang menentukan arah hidup Anda
sekarang.
Beberapa tahun yang lalu, barangkali Anda memutuskan
untuk menikahi seseorang. Pindah dari pekerjaan. Belajar ke luar negeri.
Membuka usaha baru. Atau apa saja. Semua keputusan yang Anda ambil di
masa lalu menghantarkan Anda ke titik dimana Anda berada sekarang.
Setiap
hari kita mengambil keputusan, baik itu keputusan kecil atau besar.
Contohnya, baru saja Anda memutuskan untuk membaca artikel ini, bukan
yang lain. Ada puluhan atau bahkan ratusan keputusan kita ambil tiap
harinya. Yang sering terjadi, hampir semua keputusan kita ambil tanpa
kita sadari alias auto-pilot....
Proses Berpikir
Saya ingin
mengatakan bahwa semua keputusan merupakan hasil dari proses berpikir –
yang bisa terjadi sangat cepat sampai kita tidak menyadarinya. Keputusan
auto-pilot sekalipun tetap saja awalnya membutuhkan proses berpikir.
Setelah dilakukan berulang-ulang barulah keputusan itu keluar begitu
cepat tanpa kita sadari. Sifatnya jadi reaksional.
Lantas apa
hubungannya dengan cerita si teman yang selalu diikuti masalah? Yang
patut kita sadari disini, masalah merupakan output dari suatu tindakan
yang diawali oleh sebuah keputusan. Sekarang kita sudah tahu bahwa
keputusan ternyata dipengaruhi oleh cara kita berpikir. Oleh karenanya,
ubahlah cara berpikir agar kita terhindar dari masalah.
Membangun Cara Berpikir
Seorang
pencuri dijebloskan ke penjara. Tindakan mencurinya itu didasari oleh
keputusan untuk mengambil harta orang lain. Sesungguhnya apa yang ada
dibenak pikirannya yang membuat ia mengambil keputusan seperti itu?
Barangkali ia stress, khawatir, merasa kekurangan sehingga ia mengambil
jalan pinta untuk mencuri.
Artinya semua pikiran-pikiran yang
didasari oleh ketakutan, kekurangan, kejelekan niscaya akan memunculkan
tindakan negatif yang pada akhirnya menghasilkan output negatif pula.
Anatominya begini:
Cara berpikir -> Keputusan -> Tindakan -> Output
Cara berpikir yang benar menghasilkan output positif. Cara berpikir salah menghasilkan output negatif.
Membangun
cara berpikir yang benar sebetulnya sederhana saja. Kelilingi pikiran
kita dengan kelegaan, kebebasan, dan kelimpahan. Kita pensiunkan diri
ini dari rasa takut dan khawatir. Kemudian ajak pikiran Anda untuk
mencari tahu apakah ada cara lain yang lebih baik untuk menyelesaikan
satu persoalan.
Undang pikiran Anda untuk brainstorm dengan
memunculkan ide-ide baru yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Anda
akan surprise dengan pilihan kreatifitas yang tiba-tiba muncul.
Selanjutnya, putuskan pilihan mana yang akan ditindaklanjuti. Saya yakin
hasilnya akan membawa kepuasan bagi diri Anda.
Komentar
Posting Komentar