Alihkan Fokus Anda pada "Let Go"
Alihkan Fokus Anda pada "Let Go"
By Al Falaq ArsendatamaShift Your Focus to Let Go, NOT to What You Want
Saat kita mencoba mengerjakan sesuatu dengan niat yang terfokus
(focused intent), yang terjadi kita menggunakan conscious mind (otak
kiri). Hal ini membatasi kita untuk mengakses unconscious mind (right
brain) yang memiliki kemampuan processing bermilyar-milyar kali lebih
cepat dibanding si conscious.
Dalam banyak buku self-help sering diterangkan bagaimana kita membuat
intent (niat) untuk mencapai apa yang kita inginkan. Selama ini banyak
orang yang beranggapan intent sebagai “something that we want to
happen”. Oleh karena itu conscious mind kita berusaha mencari intent
yang positif dan membahagiakan.
Seringnya kita diajari bagaimana membuat intent yang sifatnya 3P: Positive, Precise, Present. Jadi intent didefinisikan diawal dan diusahakan untuk terjadi karena kita percaya skenario seperti itu yang paling bagus. Intent seperti ini bisa saja berhasil. Namun biasanya saat tidak berhasil, kita mungkin merasa gagal dan berpikir ada proses yang salah.
Seringnya kita diajari bagaimana membuat intent yang sifatnya 3P: Positive, Precise, Present. Jadi intent didefinisikan diawal dan diusahakan untuk terjadi karena kita percaya skenario seperti itu yang paling bagus. Intent seperti ini bisa saja berhasil. Namun biasanya saat tidak berhasil, kita mungkin merasa gagal dan berpikir ada proses yang salah.
Conscious mind kita memiliki kemampuan terbatas. Hanya mampu
memproses 5-10% dari realita yang terjadi. Oleh karenanya, intent yang
kita definisikan dari conscious mind bersifat limiting (membatasi). Kita
cenderung fokus pada apa yang kita inginkan. Disitu ada wanting
(keinginan) dan expectation (harapan), yang apabila tidak terpenuhi bisa
menimbulkan kekecewaan dan rasa frustasi. Akhirnya kita merasa tidak
berdaya karena gagal mencapai yang kita inginkan.
Mendefinisikan intent dari conscious mind memberi kesan seolah-olah
kita tahu yang terbaik, padahal barangkali ada lagi yang lebih baik
kalau kita bersedia untuk let go (berserah diri).
Untuk mengakses the power of Unconscious Mind, fokus kita bukan pada
“apa yang kita inginkan” tapi justru pada “let go”. Dengan let go kita
melepaskan diri dari expectation tentang bagaimana segala sesuatunya
mesti terjadi. Lantas kita pun membuka diri untuk menerima skenario lain
yang lebih baik dibanding skenario yang kita pilih. Let go mengizinkan
kita untuk bersyukur dalam menerima apa yang kita inginkan dan juga
merasa nyaman untuk menerima seandainya yang kita inginkan itu tidak
terjadi. Dalam kondisi ini kita tidak merasa powerless atau gagal.
Unconscious mind memiliki kemampuan processing bermilyar-milyar kali
lebih cepat dibanding si conscious. Melalui let go kita mengaktifkan
unconscious mind yang memiliki akses ke infinite potentials (potensi tak
terbatas) di alam raya ini.
Bagaimana caranya kita fokus pada let go, bukan pada apa yang kita inginkan?
Misalnya Anda sedang mengalami kesulitan finansial. Fokus Anda bukan
pada intent yang 3P, dimana Anda ingin Rpxxxx uang misalnya. Anda cukup
bertanya, misalnya: “Seandainya kondisi finansial saya berbeda, apa yang
saya rasakan?” Jadikan pertanyaan ini sebagai INTENT. Lantas observe
(perhatikan) apa yang BERBEDA - bukan apa yang sama - dari feeling Anda.
Tanyakan sekali lagi, misalnya: “Seandainya keinginan saya untuk punya
uang tidak ada, bagaimana rasanya?”. Perhatikan feeling yang berbeda dan
rasakan.
Barangkali Anda lantas merasa ada kelegaan di hati. Anda mungkin
melihat gambar balok es mencair. Barangkali Anda mendengar suara yang
bilang "sebentar lagi kamu kaya". Apa saja, yang jelas tanpa
dibuat-buat. Melalui hati, rasakan seolah-olah apa yang Anda inginkan
sudah terjadi sekarang. Perhatikan dan rasakan semua ini kemudian LET
GOOOOOOOOOOO.
Seorang teman mempraktekkan ini dan beberapa jam kemudian dia memperoleh uang beberapa juta. Jauh melampaui “wildest imagination”nya, karena expectationnya sudah di let go. Seorang teman lain sembuh dari penyakit yang sudah menahun. Hanya cukup dengan bertanya dan let go.
Seorang teman mempraktekkan ini dan beberapa jam kemudian dia memperoleh uang beberapa juta. Jauh melampaui “wildest imagination”nya, karena expectationnya sudah di let go. Seorang teman lain sembuh dari penyakit yang sudah menahun. Hanya cukup dengan bertanya dan let go.
Intinya: fokus kita bukan pada apa yang kita inginkan, tapi pada let
go. Izinkan unconscious mind kita yang dengan multi-processor nya
bekerja tanpa diganggu oleh kekhawatiran atau dan keragu-raguan.
Komentar
Posting Komentar