Penjelasan Monaural dan Binaural Beat
Penjelasan Monaural dan
Binaural Beat
Pendahuluan
Pendahuluan
Stimulasi Gelombang Otak (Brainwave) bisa di lakukan dengan dua metode yang lebih
populer, yaitu Binaural Beat dan Monaural Beat.
Dalam beberapa dekade
terakhir, nada murni menggunakan gelombang untuk
menstimulasi otak telah menjadi sangat populer. Kedua
metode, baik Binaural dan Monaural sangat populer untuk
Terapi Gelombang Otak. Keduanya mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing.
Sebagian banyak
pengguna agak merasa ribet dengan Binaural Beat, karena
mengharuskan pakai Headphone, sehingga kurang praktis.
Namun sebagian pengguna lainnya lebih memilih Binaural, karena pemahaman mereka
Binaural Beat adalah kata lain
untuk Terapi Gelombang Otak. Tak terhitung berapa kali saya
telah menerima pertanyaan dari orang yang meminta "Jangan
Binaural Beat, karena memerlukan headphone? Bagaimana
program www.GelombangOtak.com bekerja tanpa Binaural Beat
?". Kita harus menjelaskan bahwa ada banyak teknik
terapi Gelombang Otak (Brainwave) lainnya selain
Binaural Beat, termasuk satu yang melibatkan nada murni, yang disebut
Monaural Beat.
Dalam artikel ini kita akan mencoba untuk menjelaskan yang sebenarnya nada apa yang berbasis "Beat" .
Apa itu "Beat"?:
Dalam artikel ini kita akan mencoba untuk menjelaskan yang sebenarnya nada apa yang berbasis "Beat" .
Apa itu "Beat"?:
Ketika dua atau lebih
frekuensi getaran nada yang dimainkan bersama-sama naik
atau turun dari satu sama lain, maka membentuk gelombang
tunggal yang "biasanya" kita rasakan sebagai dua atau
lebih nada. Binaural dan Monaural Beat terjadi sebagai
hasil dari penjumlahan dua bentuk gelombang yang sangat
dekat sehingga keduanya menambah dan mengurangi dari
satu sama lain sedemikian rupa yang di kenal dengan
istilah "Beat". Lebih pendeknya Beats
adalah suara musik yang anda dengarkan untuk terapi.
Terendah dari dua
nada disebut carrier dan tertinggi disebut offset. Lebih
jelasnya, jika Anda memperhatikan ilustrasi gambar di
bawah, adalah begini: misalnya Anda melakukan terapi
Gelombang Otak (Brainwave) menggunakan modulasi Binaural beats (ingat,
untuk Binaural beats Anda harus pake headphone), telinga
kiri mendengarkan gelombang yang naik turun dengan
kisaran 200 Hz (gambar pertama), sedangkan otak kanan mendengarkan suara
gelombang yang naik turun juga dengan kisaran 180 Hz (gambar
kedua), jadi pada saat itu, Anda sedang mendengarkan gelombang
dengan kisaran 20 Hz (gambar ketiga). Penjumlahan gelombang yang di
dengarkan kedua telinga adalah sebagai berikut : 200 Hz
– 180 Hz = 20 Hz. Nada gelombang yang naik turun pada
kisaran 200 Hz di namakan offset/nada yang lebih tinggi, nada gelombang yang
naik turun pada kisaran 180 Hz di namakan carrier/nada
yang lebih rendah. Hasil
dari penjumlahan kedua nada gelombang offset dan carrier
yaitu nada gelombang yang naik turun pada kisaran 20 Hz
(lihat ilustrasi gambar waveform sum di bawah!)
Dalam modulasi Terapi
Gelombang Otak (Brainwave) Binaural Beats harus memperhatikan
carrier dan offset ini. Audio Gelombang Otak (Brainwave) yang di
gunakan untuk menstimulasi otak harus memperhatikan
keterpautan antara nada gelombang tertinggi dan nada
gelombang terendah. Perbedaan nada gelombang tertinggi
dan terendah tidak boleh lebih dari 25 Hz. Otak
mempunyai kekuatan terbatas untuk membedakan dua suara
gelombang yang di tangkap telinga. Jika perbedaan antara
dua gelombang melebihi 25 Hz, otak akan menanggapnya
bahwa kedua gelombang adalah sama, jadi efek yang di
harapkan dari terapi Gelombang Otak (Brainwave) dengan modulasi
Binaural beats tidak terjadi.
Adapun dalam terapi
Gelombang Otak (Brainwave) Monaural beats gelombang yang di
dengarkan otak kiri dan kanan adalah sama atau gelombang
tunggal, sehingga
tidak memerlukan headphone untuk mendengarkannya dan
juga tidak ada istilah carrier dan offset.
BINEURAL BEAT
Binaural beats atau nada Binaural
adalah artefak proses pendengaran, atau persepsi yang
timbul di otak untuk rangsangan fisik tertentu. Efek ini
ditemukan pada tahun 1839 oleh Heinrich Wilhelm Dove,
dan memperoleh kesadaran publik yang lebih besar di
akhir abad 20 didasarkan pada klaim bahwa Binaural beats
dapat membantu mendorong relaksasi, meditasi,
kreativitas dan keadaan mental yang diinginkan lainnya.
Pada awalnya,
Binaural Beat dianggap bentuk lain dari Monaural Beat, namun pada penelitian lebih lanjut, ditemukan bahwa
Binaural Beat sebenarnya dihasilkan dalam otak itu
sendiri. Ketika otak menerima sinyal yang berbeda dari
setiap telinga, maka otak menggabungkan dua sinyal yang
berbeda tadi dalam upaya untuk menghasilkan hasil yang
sama, seperti bila kedua nada yang benar-benar bermain
bersama. Karena Binaural Beat menyebabkan otak harus
memproses ulang nada, Binaural Beat sama sekali berbeda
dari Monaural Beat. Inilah alasan Binaural Beat sering
di pilih karena keunikannya.
Untuk menghasilkan Binaural Beat, otak harus mendeteksi sudut fase antara dua nada. Sayangnya, otak tidak baik pada hubungan mendeteksi fase pada frekuensi yang lebih tinggi dari 900hz, sehingga pada frekuensi yang lebih tinggi dari 900hz, Binaural Beat tidak terlihat.
Untuk menghasilkan Binaural Beat, otak harus mendeteksi sudut fase antara dua nada. Sayangnya, otak tidak baik pada hubungan mendeteksi fase pada frekuensi yang lebih tinggi dari 900hz, sehingga pada frekuensi yang lebih tinggi dari 900hz, Binaural Beat tidak terlihat.
Binaural Beat juga
memerlukan keterpautan antara dua gelombang tidak lebih
dari 25hz. Ketika frekuensi nada yang jauh terpisah dari 25hz, otak
tidak cukup cepat untuk mendeteksi hubungan fase antara
frekwensi tersebut, sehingga nada dianggap oleh otak
sebagai nada tunggal, dan dari itu otak tidak menghasilkan
Binaural Beat.
Tidak seperti Monaural Beat, Beat Binaural akan mempertahankan efek penuh bahkan jika dua nada yang dengan amplitudo yang berbeda. Bahkan, Binaural Beat dapat digunakan jika volume berada di bawah ambang volume pendengaran manusia, meskipun efek pada otak dalam kasus ini akan menjadi minimal.
Sayangnya, hasil Binaural Beat menimbulkan potensi yang sangat kecil dalam korteks otak, yang merupakan bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk menstimulasi otak. Sebuah studi oleh Dale S. Foster pada tahun 1990 menyimpulkan bahwa walaupun Binaural Beat mampu menstimulasi otak, Binaural Beat tidak menghasilkan cukup signifikan dengan sendirinya. Namun, Binaural Beat memiliki beberapa keuntungan. Binaaural Beaat bisa sangat hipnotis.
Karena mengharuskan kedua belahan otak bekerja, Binaural Beat juga dapat menimbulkan efek, gelombang yang di tangkap disinkronkan ke seluruh otak. Bahkan, efek samping dari Binaural Beat (dan bahkan meditasi itu sendiri) dapat mengakibatkan sinkronisasi cembung.
Kemampuan manusia untuk “mendengar” Binaural Beat merupakan dampak dari evolusi adaptasi. Banyak spesies yang berevolusi, mampu untuk mendeteksi Binaural Beat karena struktur otak mereka.
Pada manusia, Binaural Beat dapat dideteksi ketika frekuensi gelombang carrier/pembawa berada dibawah 1000 Hz. Mengapa demikian? karena panjang gelombang dibawah 1000Hz lebih panjang daripada diameter tengkorak manusia. Oleh karena itu, panjang gelombang ini meliputi sekeliling tengkorak dan akibatnya dapat didengarkan oleh kedua telinga.
Pada saat gelombang suara melalui tengkorak, setiap telinga mendengar porsi yang berbeda dari gelombang tersebut. Perbedaan ini yang memungkinkan gelombang di bawah 1000 Hz dapat terdengar.
Agar hasil optimal, modulasi Audio yang di gunakan untuk menstimulasi otak dengan Binaural Beat harus memperhatikan dua hal berikut:
Tidak seperti Monaural Beat, Beat Binaural akan mempertahankan efek penuh bahkan jika dua nada yang dengan amplitudo yang berbeda. Bahkan, Binaural Beat dapat digunakan jika volume berada di bawah ambang volume pendengaran manusia, meskipun efek pada otak dalam kasus ini akan menjadi minimal.
Sayangnya, hasil Binaural Beat menimbulkan potensi yang sangat kecil dalam korteks otak, yang merupakan bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk menstimulasi otak. Sebuah studi oleh Dale S. Foster pada tahun 1990 menyimpulkan bahwa walaupun Binaural Beat mampu menstimulasi otak, Binaural Beat tidak menghasilkan cukup signifikan dengan sendirinya. Namun, Binaural Beat memiliki beberapa keuntungan. Binaaural Beaat bisa sangat hipnotis.
Karena mengharuskan kedua belahan otak bekerja, Binaural Beat juga dapat menimbulkan efek, gelombang yang di tangkap disinkronkan ke seluruh otak. Bahkan, efek samping dari Binaural Beat (dan bahkan meditasi itu sendiri) dapat mengakibatkan sinkronisasi cembung.
Kemampuan manusia untuk “mendengar” Binaural Beat merupakan dampak dari evolusi adaptasi. Banyak spesies yang berevolusi, mampu untuk mendeteksi Binaural Beat karena struktur otak mereka.
Pada manusia, Binaural Beat dapat dideteksi ketika frekuensi gelombang carrier/pembawa berada dibawah 1000 Hz. Mengapa demikian? karena panjang gelombang dibawah 1000Hz lebih panjang daripada diameter tengkorak manusia. Oleh karena itu, panjang gelombang ini meliputi sekeliling tengkorak dan akibatnya dapat didengarkan oleh kedua telinga.
Pada saat gelombang suara melalui tengkorak, setiap telinga mendengar porsi yang berbeda dari gelombang tersebut. Perbedaan ini yang memungkinkan gelombang di bawah 1000 Hz dapat terdengar.
Agar hasil optimal, modulasi Audio yang di gunakan untuk menstimulasi otak dengan Binaural Beat harus memperhatikan dua hal berikut:
-
Hasil yang optimal Binaural Beat adalah dengan
menggunakan carrier 440 Hz.
- Gunakan Binaural Beat yang perbedaan kedua nadanya di bawah 25 Hz, sehingga nada tidak akan bercampur. Jika perbedaan kedua nada di atas 25 Hz, di kawairkan otak akan tidak mampu membedakan, sehingga gelombang di anggap tunggal oleh otak.
Jika aturan-aturan di
atas sudah di terapkan, maka otak akan mampu
menghasilkan Binaural Beat dengan sempurna. Namun di
perlukan syarat satu lagi, yaitu hal tersebut terjadi
pada otak normal. Jika ada gangguan di otak seperti salah satu
belahan otak (kiri atau kanan) menderita kerusakan saraf,
mungkin tidak dapat memproses Binaural Beat sama sekali.
Binaural Beat dapat
memberikan nada yang berbeda pada setiap telinga.
Nada-nada tersebut kemudian dikombinasikan didalam otak
menjadi ketukan/“beat”. Ketukan yang Anda dengar
sebenarnya berbeda antara tiap telinganya. Sebagai
contoh, jika telinga kiri Anda diberikan nada dengan
frekuensi 20 hz dan telinga kanan 30 hz, maka Anda akan
mendengar ketukan dengan frekuensi 10 hz. Dan otak Anda
akan mensinkronisasi dengan ritme tersebut. Oleh
karenanya, Binaural Beat memerlukan headphone untuk
mendengarkannya. Binaural Beat memerlukan otak untuk
memproses kembali frekwensi yang di terimanya. Dengan
demikian Benaural Beat menjadi kurang praktis.
Monaural BEAT
Monaural Beat tidak memerlukan otak untuk memproses kembali frekwensi yang di terimanya. Monaural Beat tidak diproses oleh otak, sehingga Monaural Beat tidak mengalami keterbatasan seperti Binaural Beat. Monaural Beat diproduksi di hampir setiap frekuensi (bahkan di luar 900 Hz) dan juga dapat dirasakan jika kedua gelombang yang di terima otak dipisahkan oleh lebih dari 25 Hz.
Monaural Beat tidak memerlukan otak untuk memproses kembali frekwensi yang di terimanya. Monaural Beat tidak diproses oleh otak, sehingga Monaural Beat tidak mengalami keterbatasan seperti Binaural Beat. Monaural Beat diproduksi di hampir setiap frekuensi (bahkan di luar 900 Hz) dan juga dapat dirasakan jika kedua gelombang yang di terima otak dipisahkan oleh lebih dari 25 Hz.
Monaural beats
bekerja dengan cara menggabungkan dua gelombang sinus sebelum mencapai telinga.
metode ini tidak memerlukan otak untuk memproses
gelombang yang masuk. Karena alasan ini, banyak peneliti
menyimpulkan nada mono lebih efisien. Ketukan monaural juga tidak memerlukan
headphone, walaupin demikian, penggunaan headphone
tetap membantu
untuk menutup gangguan suara luar saat mendengarkan.
Monaural beat adalah
Terapi Gelombang Otak dengan nada tunggal. Gelombang
yang di tangkap telinga kiri dan kanan adalah sama
frekwensinya. Sehingga tidak memerlukan headphone. Dari
itu kebanyakan pemakai Musik terapi gelombang Otak
menyukai Monaural Beat karena lebih praktis, untuk
mendengarkannya.
Namun, Monaural Beat memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
Namun, Monaural Beat memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
-
Pertama, agar
Monaural Beat tetap bisa mempertahankan
efek penuhnya, nada harus memiliki amplitudo sama.
- Kedua, agar Monaural Beat dapat menstimulasi otak secara signifikan, Monaural Beat harus berada pada volume yang cukup keras bagi pendengar untuk bisa menangkap modulasi yang seharusnya.
Meski adanya keterbatasan,
Monaural Beat sangat efektif
dalam menstimulasi otak dan memiliki keuntungan tambahan
yaitu jika di gunakan dengan headphone mempunyai
kesamaan seperti efek hipnotis dari Binaural Beat.
Komentar
Posting Komentar